header

Ternyata “90% Penyakit Istri” Itu Berasal Dari Suami. Tahukah Bahwa Suami yang Cuek Sama Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Bikin Istri Tambah Stres Loh.

Ternyata “90% Penyakit Istri” Itu Berasal Dari Suami. Tahukah Bahwa Suami yang Cuek Sama Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Bikin Istri Tambah Stres Loh.

Setelah hidup berumah tangga, tentu akan ada banyak tantangan dan penyesuaian. Berumah tangga adalah menyatukan dua jiwa dan dua raga dalam satu tempat. Ini tentu bukan perkara mudah. Dari proses itu terkadang muncul tekanan, stres dan lainnya. (Gambar Cover Hanya sebagai Ilustrasi)
Nah, yang dimaksud “penyakit istri” tentu bukan semata-mata “sakit fisik.” Tapi juga “penyakit” yang lain. Misalnya istri malas, istri stres, atau istri gampang marah. Semua itu merupakan “penyakit” yang sering dialami oleh istri, dan kadang kala hal-hal itu justru datang dari suami.
Ya, suami adalah penyebab baik buruknya seorang istri.
ANDA suami seperti apa? Maka seperti itulah istri Anda, sebab istri adalah gambaran dari seorang suami. Sebaiknya jangan selalu mengeluhkan keadaan karena istri anda tidak seperti yang anda harapkan. Toh, pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Bijaksanalah dalam menghadapi kekurangan istri dan istri juga akan menerima kekurangan suami. Perlakukanlah istri anda dengan tegas dan lembut. Berikut cerita seseorang yang mengisahkan temannya sendiri yang dikutip dari laman seduhkopi:
Seorang teman merasa istrinya semakin lama semakin egois dan kasar. Karena itu, mereka bertengkar setiap hari. Akhirnya teman saya memiliki selingkuhan karena merasa sudah tidak nyaman berada di rumah. Tak lama setelah itu, mereka bercerai dan sang suami menikah lagi dengan selingkuhannya. Sang mantan istri pun tak lama kemudian menikah lagi. Pernikahan baru keduanya masing masing berjalan dengan sangat lancar.
Setelah beberapa bulan menikah, istri baru dari teman saya semakin lama kelembutannya semakin pudar. Rumah tangga mereka berakhir sama seperti yang dulu, sering terjadi pertengkaran. Istri barunya bahkan tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah, teman saya terpaksa membersihkan rumah sendiri. Teman saya merasa nasibnya dia tidak baik, mengapa ia selalu memilih istri yang kurang baik, setiap hari ia mengeluh.
Sampai suatu hari, di suatu acara makan malam ia secara kebetulan bertemu dengan suami baru mantan istrinya. Pada awalnya kedua lelaki ini tidak berbicara apa apa, tetapi setelah saling menyapa merekapun minum bersama. Akhirnya teman saya tak bisa menahan diri lagi dan bertanya bagaimana keadaan rumah tangga mereka.
Suami baru mantan istrinya ini tidak tampan, tetapi sangat teliti dalam berbicara. Ia berkata, “Istri saya adalah wanita yang sangat hebat, sangat perhatian dan lembut, ia mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tanpa mengeluh. Juga sangat menyayangi saya, ia selalu bersikap baik ke orangtua, saudara, dan teman-teman saya. Saatnya jujur dia akan jujur, saatnya butuh perhatian, dia akan memberi perhatian penuh. Wanita seperti ini, sudah sedikit sekali.”
Setelah mendengar pernyataan suami dari mantan istrinya, teman saya merasa bingung, dan berpikir, “apa dia memang sebaik itu?. Mengapa dulu saya sama sekali tidak menyadarinya?. Pasti semua itu cuma omong kosong suami barunya untuk membuat saya bingung,” dalam benaknya. Tak lama kemudian, kebetulan sekali, teman saya pergi berbelanja ke supermarket dan melihat mantan istri dan suami barunya sedang berbelanja.
Ia membuntutinya dan memperhatikan, akhirnya ia menyadari pasangan itu benar-benar bahagia. Kebahagian itu bisa ia lihat dari senyuman mantan istrinya yang selalu bermekaran. Juga bisa dilihat dari pelukan lembut yang diberikan oleh lelaki itu di sampingnya itu.
Sebenarnya, di bermacam situasi, istri berubah menjadi malaikat atau berubah menjadi nenek sihir, semua tergantung pada lelaki. Didetik wanita memutuskan untuk menikah, ia juga memutuskan untuk menjalani hidup dengan baik bersama suaminya. Walaupun dalam pernikahan, kesabaran merupakan suatu kebajikan, tetapi jika ada cinta maka ada toleransi. Saat anda merasa tidak puas dengan istri anda, istri pun tidak peduli lagi.
Jadi, jika anda menginginkan wanita baik seperti malaikat, terlebih dahulu perlakukan dia sebagai malaikat. Karena semua wanita di dunia yang sudah menjadi “istri seseorang” memiliki potensi me

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel