Marbot Masjid di Lahat Hanya Tinggal Tulang dan Kulit hingga Tak Bisa Bicara karena Tumor Paru-paru
Kamis, 27 Mei 2021
Edit
Marbot Masjid di Lahat Hanya Tinggal Tulang dan Kulit hingga Tak Bisa Bicara karena Tumor Paru-paru
Seorang marbot masjid bernama Aldo (24) kini hanya tinggal tulang dan kulit akibat penyakit yang dideritanya.
Pria yang dulunya menjadi marbot di Gunung Kerto, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, ini juga tak bisa diajak bicara karena tumor paru-paru yang dideritanya.
Ia kini hanya bisa terbaring lemah di atas kasurnya.
Badannya yang dahulu gemuk dan sehat, kini hanya tinggal tulang belulang. Kakinya mengecil hingga membuat lelaki yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren ini tak bisa apa apa
Aldo, juga tak bisa diajak bicara. Aldo, divonis penyakit tumor di paru-paru. Empat bulan terakhir, Aldo berjuang menahan rasa sakit atas penyakit yang dideritanya.
Bukan pasrah, orangtua Aldo, Amrullah dan Sang Rusmini, sempat membawa Aldo ke rumah sakit di Kabupaten Muaraenim.
Mahalnya biaya berobat, membuat keluarga ini tak sanggup lagi dan terpaksa membawa Aldo kembali ke rumah.
Kini, pasutri yang hanya sebagai buruh tani hanya bisa berdoa semoga Allah mengangkat penyakit anak kesayanganya tersebut.
"Kami sangat sedih melihat anak kami pak. Namun, kami tak bisa berbuat apa."
"Jangankan untuk berobat untuk makan saja kami sangat susah. Tumor baru diketahui empat bulan terakhir, "tutur Rusmini, Jumat (14/8/2020).
Rusmini, sambil berujar syukur mengungkapkan terima kasihnya atas perhatian warga kepada anaknya dengan memberikan bantuan
Sementara, tetes air mata Popi Sulaiman tak kuasa dibendung kala mengunjungi Aldo.
Popi, warga Lahat yang belakangan gencar membantu warga yang terkena kanker di Kabupaten Lahat, tampak begitu prihatin.
Ucapan istigfar beberapa kali kekuar dari bibirnya. "Ya Allah sembuhkanlah saudara kami ini," ucap Popi.
Popi, yang datang langsung ke kediaman Aldo, berusaha memotivasi Aldo dan keluarga dan tetap sabar atas cobaan yang dihadapi.
"Hari ini kita mengetuk hati dermawan untuk dapat membantu Aldo. Aldo saat ini sangat butuh uluran tangan," ujar Popi, yang turut membantu meringankan beban keluarga Aldo.
Tak hanya Popi, kepedulian juga ditunjungka Bidan Desa Setempat, Gresti.
Selain terus memantau perkembangan Aldo, Gresti juga menjadi pelopor di Desa Gunung Kerto mengajak warga desa untuk patungan membantu Aldo.
"Setiap kali saya lihat ke sini rasanya mau nangis selalu mas."
"Di masa mudanya Aldo hanya bisa terbaring. Kita berharap akan banyak warga lain khususnya pemerintah membantu Aldo," harap Gresti.
Sumber Artikel: